Istilah hegemoni berasal dari istilah yunani, hegeisthai (“to lead”) iaitu bermaksud untuk menguasai. Konsep hegemoni banyak digunakan oleh ahli sosiologi untuk menjelaskan fenomena terjadinya usaha untuk mempertahankan kekuasaan oleh pihak penguasa. Penguasa disini memiliki erti yang luas, tidak hanya terbatas pada penguasa negara (pemerintah).
Hegemoni boleh didefinisikan sebagai dominasi oleh satu kelompok terhadap kelompok lainnya, dengan atau tanpa ancaman kekerasan, sehingga idea-idea yang ditekankan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang didominasi diterima sebagai sesuatu yang wajar (common sense).
Hegemoni diterima sebagai sesuatu yang wajar, sehingga ideologi kelompok dominan dapat menyebar dan dipraktikkan . Nilai-nilai dan ideologi hegemoni ini diperjuangkan dan dipertahankan oleh pihak dominan sedemikian sehingga pihak yang didominasi tetap diam dan taat terhadap kepemimpinan kelompok penguasa. Dalam hegemoni, kelompok yang mendominasi berhasil mempengaruhi kelompok yang didominasi untuk menerima nilai-nilai moral, politik, dan budaya dari kelompok dominan (the ruling party, kelompok yang berkuasa).
Hegemoni boleh dilihat sebagai strategi untuk mempertahankan kekuasaan :
“…the practices of a capitalist class or its representatives to gain state power and maintain it later.” (Simon, 1982: 23)
Kesimpulannya, jika dilihat sebagai strategi, maka konsep hegemoni bukanlah strategi eksklusif milik penguasa. Maksudnya, kelompok manapun boleh menerapkan konsep hegemoni dan menjadi penguasa. Sebagai contoh hegemoni, adalah kekuasaan dolar amerika terhadap ekonomi global kerana kebanyakan pemindahan antarabangsa dilakukan menggunakan nilai dolar Amerika.
No comments:
Post a Comment